Nikah Muda? Siapa Takut!
Nikah muda? Apa sih yang ada di benak Anda tentang ini? Apa rasa takut menjadi kendala Anda untuk berpikir positif dari pernikahan dini?
Nikah muda, memang terdengar tidak asing lagi di era milenial ini. Banyak sekali generasi remaja memutuskan untuk menyegerakan menikah, terutama wanita. Jika dilihat dari judul tulisan ini seperti menantang kaum pemuda untuk segera menikah, bukan? Bukan! Melainkan tujuan utama saya adalah agar Anda tidak lagi memandang sebelah mata akan pernikahan dini, termasuk beranggapan bahwa wanita akan lemah jika berumah tangga di usia muda.
Setiap kepala itu bebas mengekspresikan dirinya untuk mengeluarkan pendapat. Apalagi tentang menikah dini yang muncul berbagai macam versi. Ada yang berpendapat begini, ada yang berpendapat begitu.
Memang, biasanya wanita yang memilih menikah dini itu sebagian besar yang berasal dari pedesaan, bukan perkotaan. Mengapa? Karena gadis pedesaan lebih cepat berkembang menjadi dewasa dengan waktu yang intensif, sebab mereka sudah terbiasa bekerja keras dari kecil, mereka terus berjuang untuk bertahan hidup. Mereka terbiasa memasak, membersihkan rumah sampai bercocok tanam di sawah membantu orang tua. Sedangkan gadis perkotaan memiliki gaya hidup tinggi, mereka terus bermanja ria dan menghabiskan waktu dan uang hanya untuk bersenang-senang.
Lalu pertanyaannya adalah, apakah gadis yang menikah dini cenderung pasrah menerima takdir? Apakah mereka juga mempunyai harapan sukses di kemudian hari? Dan apakah mereka merasa lebih bahagia setelah menikah?
Setelah saya meneliti terhadap lingkungan sekitar, 95% dari mereka menjawab lebih merasa bahagia setelah menikah walau di usia muda dan sama sekali bukan karena keterpaksaan. Mereka bukannya tidak memikirkan cita-cita di masa depan, melainkan ada pandangan tersendiri yang membuat mereka melangkah lebih maju ke jenjang pernikahan. Mereka percaya, bahwa kesuksesan akan mudah diraih jika dilakukan bersama dengan penuh kasih sayang, saling berjuang bersama. Bukankah lebih baik begitu?
Ternyata, menikah dini juga mendatangkan banyak manfaat, terutama kepada wanita. Ingat, menikah dini itu tidak akan membuat wanita mati kutu, melainkan lebih bersemangat dalam menjalani hidup.
Sebuah penelitian menyatakan, semakin bertambah usia wanita, semakin menurun kemampuan reproduksinya. Dan di usia 20-an lah tingkat puncak reproduksi seorang wanita. Pastinya, mereka sebagai wanita akan merasa bangga jika sudah meminang anak tapi masih fit dan berpenampilan muda. Mereka juga masih bisa bekerja saat sang anak sudah tumbuh dewasa untuk membiayai kehidupan sang anak. Dengan begitu, mereka akan merasakan sendiri perjuangan menjadi ibu rumah tangga yang membuatnya lebih menghargai dan menghargai ibu mereka sendiri. Biasanya, para wanita takut tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya setelah menikah. Padahal itu salah besar! Sebenarnya, mereka pun bisa melakukannya walau telah menikah.
Contoh terdekat adalah kakak sepupu saya sendiri, sebut saja Aisyah (bukan nama sebenarnya), ia menikah di usia muda sekitar 19 tahun, tapi tidak kehilangan kesuksesannya di masa depan. Sang suami berjanji untuk tetap melanjutkan pendidikan sang istri dan membiayai seluruh administrasi pendidikan kuliahnya. Dan setelah lulus, ia pun bisa meneruskan kariernya dengan sukses.
Saya pun sering dinasehati oleh tetangga-tetangga saya untuk menikah di usia muda karena menikah muda itu salah satu media untuk meninggalkan maksiat, apalagi di zaman milenial yang sangat mudah untuk mengundang daya tarik naluri seseorang. Sudah berapa banyak kasus nyata yang terjadi di sekitar kita, seperti pembunuhan bayi yang baru saja terjadi beberapa hari ini yang disiarkan di sebuah stasiun televisi. Sebut saja si A, seorang ibu yang tega menggorok leher sang bayi yang baru saja lahir lalu dibuang ke tempat sampah begitu saja. Sungguh tragis memang.
Menikah muda itu tidak akan pernah membuat wanita mati kutu, selama ia terus berusaha mencapai cita-citanya. Sudah banyak bukan seorang wanita sukses yang memiliki usaha di mana-mana? Banyak sekali! Dan mereka tidak terus terpaku pada statusnya yang sudah menjadi ibu rumah tangga di usia muda. Mereka tetap bisa tampil cantik dan berkumpul dengan teman-teman lainnya seperti dulu. Semua itu tidak ada kekangan apalagi paksaan. Hanya saja, tanggung jawabnya lebih besar sebab sudah mempunyai suami yang harus dilayani dengan baik. Wanita yang memilih untuk menikah muda itu adalah wanita hebat. Mengapa? Karena mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya secara cepat dan tepat. Menjadi seorang istri dan ibu yang baik itu tidaklah mudah. Perlu banyak belajar akan pengalaman hidup untuk mengubahnya menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka menikah dini bukan karena pasrah akan takdir yang terjadi. Melainkan memiliki pandangan besar yang akan mempengaruhi kehidupannya kelak di masa depan. Jadi mulai saat ini, jangan pernah memandang mereka sebelah mata lagi, ya! Karena mereka adalah perempuan hebat.
#wifijakarta
Komentar
Posting Komentar