MENEBARKAN KEBAIKAN BERSAMA PULIHKAN NEGERI
Virus
corona atau Covid-19 (Corona Virus disease 2019), adalah suatu virus yang mulai menginfeksi
manusia sejak bulan Desember 2019. Beredar kabar, bahwasannya virus ini berasal
dari hewan kelelawar yang menjadi menu andalan sebuah restoran ternama di
Wuhan, China. Juga ada yang berpendapat, virus corona bermula dari “pasar
basah” di Wuhan yang menjual hewan hidup dan mati yang sangat rentan akan
penularan virus dari hewan ke manusia. Hewan yang diyakini menjadi pusat
penyebaran virus adalah kelelawar yang dianggap memilik banyak virus zoonosis (Berbagai penyakit yang ditularkan hewan ke manusia melalui perantara
udara, nyamuk maupun kutu),
termasuk Ebola, HIV dan rabies. Terhitung selama 4 bulan terakhir, virus
tersebut terus menyebar ke hampir setiap negara di dunia, tak terkecuali
Indonesia.
(sumber:
https://www.suara.com/health/2020/04/04/183648/dari-china-begini-cara-penyebaran-virus-corona-ke-seluruh-dunia )
Virus
corona atau Covid-19, mulai menyebar dibelahan negara Eropa pada awal tahun 2020. Dan dalam
waktu kurang dari satu bulan, Italia adalah negara dengan jumlah positif Covid-19
dan juga angka kematian tertinggi se-dunia. Angka tersebut terus bertambah dari waktu ke waktu,
mengingat penyebaran virus tersebut sangatlah mudah dan cepat. Banyak faktor
penyebab utama terlampaunya jumlah positif di Italia; penyebaran virus yang tak
terdeksi sejak awal, banyaknya penduduk lansia, pemeriksaan
Covid-19 terbatas, dsb.(sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200324141109-134-486508/rentetan-penyebab-corona-merebak-di-italia
)
Di
Indonesia sendiri, virus tersebut mulai menyebar pada
awal bulan Januari, karena sudah ada laporan WNI dengan gejala virus tersebut.
Jauh sebelum pemerintah umumkan adanya pasien positif Covid-19. Dan faktanya,
memang virus ini sudah lama menyebar di lingkup masyarakat. (sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4231838/ahli-epidemiologi-ui-sebut-virus-corona-menyebar-di-indonesia-sejak-januari-2020
)
Tak
berbeda jauh dengan Italia, Indonesia pun seakan lengah dengan pandemi wabah
yang kian menyebar. Banyak warga yang justru tak peduli, terus saja bergerombol
dan mengadakan perkumpulan, seolah menganggap virus tersebut takkan bisa
menginfeksi tubuh mereka. Berawal dengan jumlah yang masih bisa terhitung
dengan jari, lalu terus bertambah sampai rumah sakit sudah tak memiliki daya
tampung lagi.
Dalam hal ini, pemerintah
segera mengambil tindakan dan keputusan besar dalam waktu singkat. Mulai dari
peraturan diberlakukan physical distancing (pembatasan sosial). Peraturan tersebut pertama kali diberlakukan di ibu kota. Lalu juga
ada sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diberlakukan hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Kurangnya
tenaga medis di Indonesia menyebabkan virus ini terus menyebar dengan pesat.
Banyak sekali
dampak akibat pemberlakukan pembatasan sosial saat ini. Salah satu dampak yang
paling dirasakan adalah dinamika perekonomian yang menurun drastis dan
dirasakan oleh semua kalangan. Sebab, Kegiatan perdagangan ekspor impor antar
negara terhambat. Akibatnya, banyak perusahaan besar yang mengalami
kebangkrutan. Tak ada pemasukan keuangan dalam jangka waktu berbulan-bulan,
membuat para pengusaha terpaksa memberhentikan dini para pekerja. Tak hanya
mereka; supir taksi, supir bus, ojek online, pedagang berskala besar maupun
kecil dan profesi lainnya pun turut merasakan dampaknya. Kalau sudah seperti
ini, pengangguran semakin meningkat dan mengakibatkan adanya penjarahan juga kasus
kriminalitas.
Pemerintah telah memberikan perhatian besar dan memberikan prioritas
utama untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, juga memenuhi
kebutuhan tenaga dan perlengkapan medis yang sangat minim sekali jumlahnya.
Pemerintah juga mengajak semua pihak untuk peduli kepada masyarakat yang kurang
mampu. Dengan bergotong royong secara nasional dan dunia, kita bisa
mempertahankan keberlangsungan hidup manusia. Selain itu, pemerintah memberikan
apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran yang bergerak di garda terdepan;
dokter, perawat dan tenaga medis dalam berperang melawan Covid-19. Karena pada
hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial(menebarkan kebaikan) yang tak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain.
Sampai saat ini, sudah banyak bantuan yang didapat. Tak hanya dari
pemerintah, melainkan juga dari peran masyarakat yang terus terjun membantu.
Tentu dengan cara yang beraneka ragam. Ada yang dengan materi, seperti
memberikan bantuan berupa sejumlah dana dan sembako untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau memberikan bantuan pemberian perlengkapan APD untuk kebutuhan
tim medis. Juga ada yang membantu dengan tenaga; menjadi garda terdepan,
berhadapan dengan para pasien positif Covid-19 untuk menyembuhkan.
Saya sendiri sangat suka menonton acara talkshow Deddy Cobuzier
ketika sahur bersama keluarga di salah satu stasiun televisi. Sebab, acara
tersebut selalu mengundang orang-orang istimewa yang menjadi sukarelawan dalam
pandemic Covid-19(sumber inspirasi menebar kebaikan). Mulai
dari kalangan artis yang super mewah dan bersukarela menyumbangkan sebagian
hartanya kepada masyarakat kecil, contoh kecilnya adalah seorang artis Arman
Maulana bersama artis lain melelang sebagian kepemilikan yang hasilnya akan
disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Dari kalangan pebisnis asal Solo yang
tak pernah membiarkan orang-orang kecil di sekitarnya kelaparan, dengan selalu
berkeliling melihat keadaan sekitar sambil membawa sejumlah sembako. Lalu, ada
juga seorang pedagang lontong sayur yang selalu berbagi makanan kepada mereka
yang membutuhkan dalam jumlah yang terbilang cukup besar. Kemudian, ada pula
sosok perempuan hebat asal Maluku Utara, yang dengan kerelaan hatinya merantau
ke Jakarta untuk menjadi perawat sekaligus supir ambulans pasien positif Covid-19.
Di lingkungan saya sendiri pun, sudah banyak orang-orang sekitar
saya yang turut serta mengulurkan bantuan. Seperti memberi donasi, memberi
makanan sahur dan berbuka setiap hari selama bulan Ramadhan, memberikan masker
dan handsanitizer gratis, membuat wadah cuci tangan darurat di tempat-tempat
umum, dan bersama-sama melakukan pengawasan ketat di wilayah tertentu dalam
rangka mendukung program PSBB dari pemerintah. Kebaikan berbagi, dimulai dari
kita.
Bersama, pulihkan negeri. Tak hanya dia, ataupun mereka. Kita pun
harus turut serta mendukung dalam melawan virus ini. Taat pada peraturan
pemerintah dengan berdiam diri di rumah saja dan tidak keluar rumah, kecuali
hal yang mendesak. Pemerintah pun melarang untuk mudik atau pulang kampung di
momen Ramadhan kali ini. Menyedihkan memang, tapi hanya dengan cara inilah kita
bisa memutus tali rantai virus ini. Apabila kita terus melanggar, maka angka
penyebaran akan terus bertambah dan akan berdampak pada bumi ini, sangat lamban
untuk pulih. Jika bumi tak kunjung pulih, maka dinamika perekonomian bangsa
Indonesia akan semakin tidak stabil. Pertumbuhan ekonomi yang merosot, memiliki
dampak pada faktor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan tentunya sosial
kemasyarakatan.
Bangsa Indonesia
memiliki budaya gotong royong sebagai warisan leluhur yang mampu menjadi kunci
dalam menyelesaikan berbagai krisis ditengah masyarakat akibat penyebaran Covid-19.
Gerakan Budaya Indonesia(GaYaNesia)
bersama DOMPET DHUAFA (dompetdhuafa.org) menjadi
inspirasi dalam Kebaikan Berbagi melalui lima(5) pilar pokok Pendidikan,
Kesehatan, Ekonomi, Sosial & Dakwah, dan Budaya. Kita bisa
membantu sesama dengan berbagi rezeki. Dan Ramadhan, menjadi waktu yang tepat
untuk selalu menebar kebaikan. Berzakat fitrah, juga salah satu hal wajib
dilakukan di bulan suci ini. Dengan mengulurkan bantuan, sekecil apapun akan
sangat bermanfaat bagi mereka. Insya Allah, DOMPET DHUAFA akan terus
berusaha meringankan beban mereka dengan bantuan yang beranekaragam; membagi
sembako dari rumah ke rumah, memberi makanan sahur dan berbuka, memberi bantuan
dalam pembangunan RS Container Rumah Sehat Terpadu Domper Dhuafa di Bogor,
mengadakan gerakan cocok tanam agar tak lagi risau akan sulitnya membeli bahan
pangan, melakukan penyemprotan disinfektan ke pemukiman warga, membantu
ketersediaan ventilator yang semakin minim untuk pasien Covid-19, memberi
perlengkapan APD untuk tenaga tim medis, dsb.
Dengan bersatu dan saling mengulurkan tangan, juga diiringi keyakinan
dan selalu berpikir positif, semoga virus ini akan segera hilang demi menyambut
hari idul fitri yang suci.
Allah SWT.
Berfirman, yang artinya:
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian
dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka
orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari
hartanya memperoleh pahala yang besar.”
(QS.
Al Hadiid: 7).
Penulis:
Desy Awaliah
Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh
Dompet Dhuafa
Komentar
Posting Komentar